top of page
Gambar penuliskamu belumtau

Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Gaya Hidup Remaja?



kamubelumtau.com - Media sosial telah menjadi fenomena yang tak terelakkan dalam kehidupan remaja modern.dengan mudahnya akses di platfrom platform tesebut remaja terhubung dengan dengan teman dunia nyata maupun teman online dimana mereka berbagi pengalaman dan informasi melalui akun media sosialnya. Penelitian yang dilakuakan (Lestari & Faizin, 2022) Media sosial Instagram memiliki pengaruh yang signifikan dan bermanfaat terhadap perilaku remaja muslim. Selain itu remaja dengan pengguna media sosial TikTok dapat mempengaruhi gaya hidup remaja (Khansa & Putri, 2022).



   Salah satu teori yang dapat digunakan untuk memahami pengaruh media sosial ini adalah Konsep Pemodelan yang dikemukakan oleh psikolog sosial terkenal, Albert Bandura. Konsep Pemodelan Bandura dapat memberikan wawasan yang menarik tentang bagaimana media sosial memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan gaya hidup remaja.  Konsep modeling yang dikembangkan oleh Albert Bandura adalah teori yang menjelaskan bagaimana individu belajar dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain (Santrock, 2018).  Teori tersebut menyatakan bahwa remaja memiliki kemampuan untuk mengamati perilaku orang lain, terutama melalui media sosial, dan meniru perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari.


Pemodelan perilaku melalui media sosial


    Media sosial telah menjadi platform di mana remaja dapat melihat dan terlibat dengan berbagai konten, mulai dari gaya hidup, mode, makanan, hingga aktivitas fisik. Remaja merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dianggap sebagai "tren" atau "kehidupan yang keren" di media sosial. Pengaruh fenomena Hallyu Wave yang berasal dari Korea Selatan dan menyebar melalui media sosial dapat mempengaruhi gaya hidup remaja (Hasanah, 2016). Di samping itu, adanya selebgram di media sosial seperti Instagram juga memiliki dampak terhadap gaya hidup remaja (Dewi, 2018). Remaja merasa senang mendapatkan "likes" atau pengakuan, dan dalam beberapa situasi, mereka menginginkan popularitas (Benn, 2017). Mereka pun meniru tingkah para selebriti di akun Instagram mereka (Anggreni et al., 2020). Remaja seringkali terpengaruh oleh perilaku dan gaya hidup yang mereka saksikan di media sosial, karena mereka cenderung meniru apa yang mereka lihat untuk mendapatkan rasa diterima dan termasuk dalam komunitas sebaya mereka (Nurhanifah, 2021). Misalnya, jika seorang selebriti atau influencer terkenal mempopulerkan gaya hidup tertentu, pola makan tertentu, atau aktivitas tertentu, remaja cenderung meniru perilaku tersebut sebagai bentuk penyesuaian sosial.


  Dampak Positif Media pada Gaya Hidup Remaja


 1. Akses ke Informasi dan Pendidikan:


   Melalui media sosial, remaja dapat mengakses informasi secara luas dan mendalam tentang berbagai topik yang menarik minat mereka. Platform untuk mengakses informasi yang luas dan ruang untuk berkomunikasi, mencari pengetahuan, dan secara aktif berbagi aspek kehidupan sehari-hari yang mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat (Yasin & Jannah, 2022). Media sosial juga dapat digunakan sebagai platform pembelajaran yang interaktif, dengan video tutorial, kursus online, dan diskusi kelompok yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman


 2. koneksi Sosial dan Jarinan:


   Media sosial memungkinkan remaja untuk terhubung dengan teman sebaya, baik di tingkat lokal maupun global. Mereka dapat menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang sama, serta mengembangkan jaringan sosial yang luas. Koneksi ini dapat memperkaya kehidupan sosial remaja, memungkinkan mereka berbagi pengalaman, mendapatkan dukungan emosional, dan membangun hubungan yang kuat.


 3. Meningkatkan Kreativitas dan Ekspresi Diri:


       Media sosial memberikan platform bagi remaja untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan membagikan karya mereka dengan orang lain. media sosial dapat memberikan ruang bagi remaja untuk berkomunikasi, mencari informasi, dan hiperaktif dalam mempublikasikan kehidupan sehari-hari dengan gaya hidup yang lebih baik (Sesady et al., 2022).  Mereka dapat mengunggah foto, video, atau tulisan yang mencerminkan minat dan bakat mereka. Hal ini dapat meningkatkan rasa kepercaya dirinya. Media sosial juga memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi berbagai bentuk seni, seperti seni visual, musik, tari, dan lainnya, melalui inspirasi dari orang lain



    4. Kesadaran Sosial dan Aktivisme:


   Media sosial memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran remaja tentang isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka dapat mempelajari tentang masalah seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, atau hak asasi manusia melalui konten yang mereka temui di media sosial. Hal ini mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam aktivisme dan bertindak untuk perubahan positif. Media sosial memberikan platform untuk memobilisasi gerakan sosial, menggalang dukungan, dan menyuarakan suara mereka.


    5. Kesempatan Karir dan Pemasaran Diri:


   Media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam membangun citra dan merek pribadi bagi remaja yang tertarik pada bidang seperti seni, fashion, olahraga, atau kewirausahaan. Mereka dapat menggunakan platform media sosial untuk memamerkan karya mereka, menarik perhatian penggemar atau pengikut potensial, dan memperoleh peluang karir atau sponsorship.


Dampak Negatif Media pada Gaya Hidup Remaja


   1. Ketidakseimbangan dan Ketergantungan:


   Remaja rentan mengalami ketidakseimbangan dalam penggunaan media sosial. Mereka dapat menghabiskan terlalu banyak waktu di platform tersebut, mengorbankan aktivitas fisik, tidur yang cukup, dan interaksi langsung dengan teman-teman dan keluarga. Ketergantungan pada media sosial juga dapat mengganggu produktivitas dan konsentrasi mereka dalam kegiatan sehari-hari, seperti belajar atau bekerja.


  2. Gangguan Citra Tubuh dan Rendahnya Harga Diri:


   Media sosial sering kali menampilkan citra tubuh yang tidak realistis dan idealis. Remaja cenderung membandingkan diri mereka dengan gambar-gambar yang disunting dan difilter di media sosial, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap penampilan mereka sendiri. Hal ini berpotensi menyebabkan masalah seperti rendahnya harga diri, gangguan makan, dan masalah kesehatan mental lainnya.


  3. Efek Negatif terhadap Kesehatan Mental:


      Penggunaan yang berlebihan dari media sosial dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental remaja (Prajaniti et al., 2022).  Paparan yang berlebihan terhadap konten media sosial dapat meningkatkan risiko remaja mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Remaja seringkali mengalami tekanan untuk tampil sempurna, mendapatkan pengakuan dan persetujuan dari orang lain, serta menghadapi intimidasi cyberbullying. Selain itu, media sosial juga dapat memperburuk masalah sosial seperti FOMO (Fear of Missing Out) dan perasaan kurangnya keberhasilan yang relatif saat membandingkan hidup mereka dengan kehidupan orang lain di media sosial.


4. Gangguan Interaksi Sosial:


   Meskipun media sosial dapat memfasilitasi koneksi dengan orang lain, terlalu banyak terlibat di dunia maya dapat mengganggu interaksi sosial yang sehat di dunia nyata. Remaja dapat menjadi kurang terampil dalam berkomunikasi secara langsung, mengembangkan hubungan interpersonal yang dalam, dan membangun keterampilan sosial yang penting untuk kehidupan sehari-hari.


5.  Kurangnya Privasi dan Keamanan:


   Media sosial membawa risiko privasi dan keamanan bagi remaja. Informasi pribadi mereka dapat terpapar dan disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, mereka juga dapat menjadi sasaran pelecehan atau intimidasi online oleh orang-orang yang tidak dikenal atau teman sebaya.


   Secara keseluruhan, media sosial memiliki dampak yang kompleks pada gaya hidup remaja. Dari sisi positif, media sosial dapat memberikan akses informasi yang luas, memperluas jaringan sosial, meningkatkan kreativitas, dan membangun kesadaran sosial. Namun, dampak negatifnya juga signifikan, termasuk ketidakseimbangan penggunaan, gangguan citra tubuh, risiko kesehatan mental, gangguan interaksi sosial, dan kerentanan terhadap masalah privasi dan keamanan. Oleh karena itu, penting bagi remaja, orang tua, dan pendidik untuk mengambil langkah-langkah yang bijaksana dalam menggunakan media sosial dan membangun kesadaran diri tentang dampaknya, guna memastikan bahwa penggunaan media sosial dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan positif remaja.


Posted by : kamubelumtau


Comments


Top Stories

bottom of page