5 Pendaki Meninggal di Gunung Everest Seminggu Terakhir, Total 9 Orang di Periode April-Mei 2023
kamubelumtau.com - Dalam seminggu terakhir, setidaknya ada lima orang pendaki yang meninggal dunia di Gunung Everest.
Dikutip dari NationThailand, pendaki yang meninggal tersebut adalah pendaki asal Malaysia, China, India, Moldova, dan seorang lagi adalah seorang pemandu asal Nepal.
Jumlah ini menambah panjang daftar korban pendakian Gunung Everest selama musim semi 2023 ini di mana total ada 9 orang yang meninggal.
Selain itu, selama seminggu terakhir terdapat dua orang lainnya yang saat ini masih dinyatakan hilang.
Pendaki Malaysia
Salah satu pendaki terbaru yang meninggal adalah Letnan Kolonel (Letkol) Awang Askandar Amuan Yaacub (56). Askandar adalah Direktur Pertahanan Sipil Kedah, Malaysia.
Askandar meninggal saat dirinya telah berhasil melewati Puncak Selatan, yang kemudian jatuh sakit di perjalanan.
Ia jatuh sakit sebelum kembali mencapai Camp 4 yang ada di ketinggian sekitar 8.000 meter.
Camp 4 adalah tempat pangkalan terakhir sebelum pendaki mencapai puncak.
Sebelum mendaki, Askandar diketahui menyampaikan kepada rekannya bahwa ia ingin mengibarkan bendera Malaysia dan Pasukan Pertahanan Sipil di Puncak Everest.
Korban meninggal lain adalah Suzanne Leopoldina Jesus, warga India yang merupakan seorang guru berusia 59 tahun dari negara bagian Maharashtra, India.
Leopoldina mendaki Everest dengan berharap bisa mencetak rekor sebagai orang Asia pertama yang menggunakan alat pacu jantung untuk mendaki Everest.
Sayangnya, mimpi itu berakhir saat ia berada di ketinggian 5.800 meter.
Leopoldina Jesus dinilai tidak fit untuk melakukan pendakian saat itu, namun ia bersikeras melanjutkan perjalanan.
Dia jatuh sakit, dan harus diterbangkan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Daftar korban meninggal dunia di Everest
Dikutip dari laman Alnarnette, berikut ini daftar korban meninggal di Gunung Everest selama musim semi 2023:
12 April: 3 orang meninggal yakni Tenjing Sherpa, Lakpa Sherpa, dan Badure Sherpa, semuanya bekerja untuk operator Nepal Imagine Nepal, meninggal saat bagian atas Icefall runtuh.
1 Mei: Jonathan Sugarman (69) warga Amerika, meninggal di pendakian Camp 2 dengan operator Amerika International Mountain Guides (IMG).
16 Mei: Phurba Sherpa meninggal di dekat Yellow Band di atas Camp 3. Dia adalah bagian dari kampanye Pembersihan Gunung Angkatan Darat Nepal.
17 Mei: Pendaki Moldova Victor Brinza meninggal di South Col dengan operator Nepali Himalayan Traverse Adventure.
18 Mei: Xuebin Chen (52) meninggal di dekat KTT Selatan dengan operator Nepal Expeditions.
20 Mei: Awang Askandar Bin Ampuan Yaacub dari Malaysia, naik ke atas Sumit Selatan, kemudian jatuh sakit dan meninggal. Dia mendaki dengan operator Nepal Pioneer Adventures.
18 Mei: Suzanne Leopoldina Yesus dari India, yang bermaksud mendaki Everest tetapi meninggal di Lukla, jadi secara teknis bukan kematian pendakian.
Korban hilang
Adapun pendaki yang saat ini dinyatakan hilang adalah pendaki asal Singapura, Shrinivas Sainis Dattatraya. Ia terakhir mengirim pesan teks ke istrinya pada Jumat (19/5/2023) setelah mencapai puncak Everest.
Shrinivas (39) adalah seorang direktur eksekutif perusahaan real estat Jones Lang LaSalle yang berangkat pada 1 April, dan dijadwalkan pulang 4 Juni 2023.
Shrinivas sempat memberitakan kepada rekannya melalui telepon satelit bahwa ia mengalami high-altitude cerebral edema yang merupakan jenis penyakit ketinggian yang bisa berakibat fatal.
Sementara itu, pendaki lain yang hilang adalah Muhammad Hawari Hasim (33). Hawari adalah pendaki Malaysia yang tuli dan bisu.
Ia dilaporkan hilang setelah berhasil mencapai puncak Everest sehari sebelumnya.
Direktur Eksekutif Pioneer Adventure Nivesh Karki mengatakan, Hawari hilang setelah ia tiba di Camp 4.
Menurutnya, pemandu yang bersama Hawari, pergi mencari pendaki Malaysia lain (kemungkinan Askandar). Namun saat pemandu kembali ke Camp 4, Hawari sudah tidak ada lagi di tempatnya.
Karki mengatakan pesan telah dikirim ke semua operator pendakian di Everest yang mungkin mendapat kabar tentang Hawari.
Posted by : kamubelumtau
Comments