6 Penyebab Infeksi Jamur Vagina dan Cara Mengobati Serta Mencegahnya
Kamubelumtau - "Penyebab infeksi jamur vagina adalah penurunan imun, perubahan hormon, diabetes, konsumsi antibiotik, penggunaan produk pembersih vagina yang tidak tepat, dan hubungan seksual yang tidak aman. Untuk mengatasinya diperlukan obat antijamur hingga bahan-bahan alami"
Infeksi jamur vagina adalah kondisi yang banyak dialami wanita. Meski begitu, tetap saja saat gangguan ini terjadi, vagina akan terasa gatal, berbau tak sedap, dan tentu membuat aktivitas tak nyaman.
Beberapa wanita bisa mengalami infeksi jamur vagina saat menstruasi atau selama kehamilan karena perubahan hormon. Jenis pil KB tertentu juga bisa meningkatkan risiko infeksi jamur.
Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai kondisi infeksi jamur pada vagina.
Penyebab infeksi jamur vagina
Jamur sebenarnya bukanlah organisme yang asing untuk vagina. Dalam kondisi normal, pada vagina memang terdapat jamur dan bakteri dalam jumlah tertentu untuk menyeimbangkan fungsi alat reproduksi utama wanita ini.
Namun pada beberapa kondisi, pertumbuhan jamur bisa terjadi secara berlebihan. Inilah yang membuat infeksi jamur vagina akhirnya terjadi. Jenis jamur yang kerap memicu infeksi pada vagina adalah candinda albicans, sehingga penyakit ini sering juga disebut sebagia kandidiasis vagina.
Beberapa hal yang bisa memicu infeksi jamur vagina antara lain:
1. Konsumsi antibiotik
Konsumsi obat antibiotik dalam jangka panjang atau dosis tertentu memang efektif untuk membunuh bakteri penyebab penyakit di tubuh. Namun pada beberapa kasus, bakteri baik yang menjaga keseimbangan tubuh juga ikut hilang. Hal yang sama juga bisa terjadi pada vagina.
Saat bakteri di vagina banyak yang mati karena antibiotik, maka jamur akan lebih mudah tumbuh, bahkan hingga di luar kendali. Inilah yang kemudian menyebabkan infeksi jamur pada vagina.
2. Perubahan hormon
Perubahan hormon yang cukup drastis juga bisa bisa menjadi penyebab infeksi jamur pada vagina. Pasalnya, saat hormon tidak seimbang, maka keseimbangan jamur di vagina juga bisa terganggu.
Kondisi yang menyebabkan perubahan hormon cukup drastis di antaranya kehamilan, menyusui, menopause, dan penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB.
3. Penurunan daya tahan tubuh
Saat daya tahan tubuh lemah, maka akan sulit bagi sel-sel yang ada untuk bertahan melawan penyebab penyakit, termasuk jamur. Orang dengan kondisi imun yang lemah seperti pengidap HIV atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan penekan imun atau imunosupresan, berisiko lebih tinggi mengalami infeksi jamur vagina.
4. Diabetes
Tingginya kadar gula darah bisa memicu berbagai reaksi di tubuh. Dampak gula darah tinggi yang sering diketahui misalnya luka yang sulit sembuh dan saraf yang rusak. Namun sebenarnya, kondisi diabetes juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami infeksi jamur vagina.
Ketika gula darah tinggi, maka kandungan gula pada mukosa atau lapisan licin di vagina juga akan meningkat, membuatnya jadi tempat yang ideal untuk pertumbuhan jamur berlebih.
5. Penggunaan produk pembersih vagina yang kurang tepat
Cara terbaik membersihkan vagina adalah dengan menggunakan air. Kalaupun Anda ingin menggunakan sabun atau produk pembersih, pastikan pakai yang tidak mengandung parfum atau bahan-bahan yang tergolong keras karena akan mengubah keseimbangan bakteri dan jamur di vagina dan berujung pada infeksi jamur vagina.
6. Hubungan seksual
Infeksi jamur memang tidak termasuk sebagai infeksi menular seksual. Namun, jika Anda berhubungan seks dengan orang yang sedang mengalami infeksi jamur vagina, ada kemungkinan infeksi yang sama juga akan Anda alami.
Karena itu, Anda perlu memeriksakan diri secara berkala dan menjalankan hubungan intim dengan aman, menggunakan kontrasepsi yang layak.
Cara mengatasi infeksi jamur vagina
Beberapa cara ini bisa membantu Anda mengatasi infeksi jamur vagina:
1. Krim antijamur
Anda bisa menggunakan obat krim atau salep anti jamur. Obat ini tersedia di sebagian besar toko obat, apotek, atau toko kelontong pada umumnya.
Obat antijamur dapat dioleskan dalam perawatan selama 3-7 hari dan umumnya efektif mengobati jenis infeksi ringan. Baca label petunjuk pada kemasan untuk cara penggunaannya.
2. Tea tree oil
Jenis minyak esensial dari pohon teh (melaleuca alternifolia) ini dapat membunuh jamur, bakteri, dan virus. Anda bisa memilih jenis krim alami yang mengandung minyak pohon teh untuk mengatasi infeksi jamur pada vagina secara alami.
3. Asam borat
Asam borat merupakan bahan kimia yang bersifat ntiseptic dan antijamur. Biasanya, dipakai 1-7 hari selama perawatan.
Sebuah studi menemukan bahwa obat antijamur ini cukup efektif memberantas jamur di vagina. Penggunaan obat ini harus diresepkan oleh dokter.
4. Yogurt
Selain perawatan luar, Anda juga bisa mengonsumsi yogurt untuk perawatan dari dalam. Bakteri baik (probiotik) dapat membantu membasmi jamur pada miss V.
Pertimbangkan untuk mengonsumsi yogurt secara teratur jika Anda sering terinfeksi jamur pada vagina. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa mengonsumsi probiotik setiap hari dapat mencegah infeksi bakteri atau jamur lainnya.
Cara mencegah infeksi jamur vagina
Infeksi jamur yang menyerang vagina, tentu menimbulkan dampak yang sangat tidak nyaman. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa cara pencegahan untuk menghindari infeksi di masa mendatang.
1. Kenakan pakaian dalam yang terbuat dari katun
Pakaian yang terlalu ketat, terutama di bagian area kewanitaan bisa menyebabkan tingkat kelembaban yang tinggi. Infeksi jamur lebih mudah berkembang di area yang gelap dan lembap.
Disarankan para ahli, wanita sebaiknya memakai pakaian katun yang tidak terlalu ketat dan memiliki pori-pori untuk sirkulasi udara.
2. Gunakan produk perawatan vagina yang tepat
Produk pembalut wanita, sabun kewanitaan, atau produk perawatan kulit lainnya bisa membuat vagina iritasi dan menyebabkan ketidakseimbangan bakteri alami vagina. Lebih baik gunakan pembalut yang tidak beraroma dan bertekstur lembut. Hindari memakai produk parfum semprot di area kewanitaan.
3. Menjaga kebersihan vagina dengan baik
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan wanita untuk tidak melakukan douching atau membersihkan miss v dengan cairan khusus.
Tindakan tersebut dapat membunuh bakteri baik di vagina yang mencegah infeksi jamur. Alternatifnya, Anda hanya perlu membersihkan bagian luar miss V dengan air dan sabun yang berformula lembut.
4. Tidak mengonsumsi antibiotik sembarangan
Karena konsumsi obat antibiotik bisa memicu infeksi jamur vagina pada beberapa orang, maka Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi antibiotik kecuali jika memang diresepkan oleh dokter.
Minum obat antibiotik sembarangan tanpa resep juga akan meningkatkan risiko terjadinya resistensi antibiotik. Artinya, lama kelamaan bakteri akan kebal terhadap obat dan jadi lebih sulit sembuh saat terjadi infeksi.
Infeksi jamur vagina bisa terjadi pada semua wanita, namun risiko lebih tinggi dimiliki oleh ibu hamil, ibu menyusui, wanita yang tidak menjaga kebersihan vaginanya, yang sering bergonta-ganti pasangan seksual, hingga yang mengalami penyakit yang melemahakan imun.
Jika Anda masih punya pertanyaan seputar infeksi jamur vagina, konsultasikan langsung pada dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Posted : Kamubelumtau
Comments