Daya Tarik Kupat Tahu Legendaris Ma Iroh, Makanan Sederhana Khas Kuningan
kamubelumtau.com - Selain dikenal sebagai kabupaten yang kaya akan wisata alam dengan panorama keindahan Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, juga memiliki makanan khas bernama "hucap" atau "kupat tahu".
Meski tampak sederhana, makanan ini memiliki daya tarik dan cita rasa tersendiri.
Salah satu penyedia makanan khas yang cukup dikenal dan legendaris adalah hucap atau Kupat Tahu Hj Ma Iroh, yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan - Kabupaten Kuningan.
Pasalnya, Kupat Tahu Hj. Ma Iroh telah dikenal sejak 1980-an, dan eksis hingga kini.
Bahkan, salah satu pekerja yang saat ini melayani para pelanggan merupakan generasi ke tiga.
Nama hucap adalah nama pertama bagi makanan khas ini. Hucap adalah kepanjangan dari tahu dan kec
Namun, seiring berjalannya waktu, nama hucap, kemudian perlahan ada penambahan nama makanan ini hingga mendapat sebutan kupat tahu.
“Iya, Khas Kuningan. Hucap itu istilah awalnya, dulu, dan bahasa sunda. Terus kupat tahu bahasa umum-nya, padahal itu sama aja,” kata Husein salah satu pelayan , Selasa (14/6/2023).
Pelayan yang merupakan generasi ketiga ini menceritakan, hucap atau kupat tahu adalah makanan khas kuning yang terdiri dari ketupat, tahu goreng, yang dibanjiri bumbu kacang.
Taburan toping bawang goreng krispi dan juga kecap, membuat makanan ini terus menggoda di lidah para wisatawan.
Kupat atau lebih umum dikenal dengan istilah ketupat, di warung ini, memiliki tekstur agak kenyal dan padat.
Husein juga sebut, bumbu kacang yang lekat dan penuh rempah menjadi cita rasa olahan Ma Iroh tersendiri.
Perpaduannya; kupat, tahu goreng yang gurih, menjadikan kenikmatan olahan ini yang tak bisa dilupakan tiap pengunjung.
Meski tampak sederhana, makanan khas Kota Kuda ini menjadi magnet wisatawan. Bahkan beberapa warga Kabupaten Kuningan pun tidak pernah luput melewati makanan ini saat berada di sekitar alun-alun Kabupaten Kuningan.
Buktinya, tempat dia bekerja dari muda salah satu penyedia hucap atau kupat tahu yang berusia cukup tua.
Kupat Tahu Hj. Ma Iroh
Adalah “Hj. Ma Iroh”, kata Husein, pemilik warung kupat tahu atau hucap tempat dia bekerja.
Ma Iroh telah memulai usaha ini sejak 1980-an di kawasan alun-alun Kuningan. Satu per satu warga terus berdatangan dan menjadi pelanggan setia.
Wisatawan yang terus berdatangan ke Kuningan tiap akhir pekan, juga menambah jumlah pelanggan yang menikmati kupat tahu olahan tangan Ma Iroh.
Hingga akhirnya, tempat sederhana tersebut tidak menampung hingga pindah ke tempat yang lebih luas.
Baru pada 2003, Ma Iroh bersama generasi kedua berpindah ke Jalan Dewi Sartika, tempat yang saat ini berada.
Kemudian pada 2010 mulai tambah karyawan baru, yang masuk generasi ketiga, hingga saat ini.
“Kalau saya dari 2003 sudah bersama Hj. Ma Iroh. Pindah ke sini ya 2003 itu, jadi sudah 20 tahun di sini. Sebelumnya di alun-alun sama Hj. Ma Iroh dari tahun 1980an, sampai periode pertama ketiga, Alhamdulillah bapak (saya) tetap ikut,” tambah Husein.
Saat ini, dia bersama karyawan lainnya, melayani 400 porsi kupat tahu setiap hari di hari biasa.
Namun, jumlanh itu meningkat drastis pada saat akhir pekan atau musim liburam, yang mencapai sekitar 1.000 porsi.
Nana Juhana, salah satu pengunjung mengakui perbedaan rasa kupat tahu tempat lain dengan kupat tahu legendaris Ma Iroh, terletak pada bumbu kacang.
Bumbu kacang yang diberikan Ma Iroh pekat, kental, dan sangat gurih. Bahkan ada rasa rempah yang menjadi ciri khasnya.
“Bagi saya untuk satu porsi ini seharga Rp 15.000 sangat terjangkau. Satu porsi isinya banyak, kupatnya banyak, tahu banyak, bumbunya juga banyak, beda dari yang lain. Terus rasanya gurih, enaklah,” kata Nana saat ditemui Kompas.com di lokasi.
Sebagai warga Kuningan, dia sudah berulang kali menikmati Kupat Tahu Ma Iroh. Menurutnya, rasa yang dibuat sejak dulu hingga hari ini tetaplah sama.
Dia menyebut, keniikmatan itulah yang mungkin membuat Ma Iroh terus digandrungi banyak pengunjung hingga saat ini.
Posted by : kamubelumtau
Commentaires