Lembaga prakiraan cuaca sebut 2023 akan menjadi tahun terpanas-bakal sering kekeringan dan penyakit
kamubelumtau.com- Kantor Meteorologi Inggris memperkirakan suhu Bumi akan meningkat tahun 2023 kedepan, bahkan bakal menjadi salah satu tahun terpanas di dunia.
Perkiraan tersebut menunjukkan peningkatan suhu akan memasuki tahun ke-10 secara berturut-turut di mana suhu global setidaknya naik satu derajat Celcius di atas rata-rata.
Suhu tahunan bumi diperkirakan naik hingga 1,5 derajat Celsius selama lima tahun ke depan
Bagaimana dampak cuaca panas terhadap tubuh manusia?
Gelombang panas di Inggris, suhu mencapai lebih dari 40C untuk pertama kalinya, di Eropa panas disebut 'seperti kiamat'
Kantor Meteorologi itu juga menjelaskan bahwa fenomena pendinginan suhu atau yang dikenal La Nina kemungkinan besar akan berakhir, setelah terjadi selama tiga tahun - sebagai bagian siklus alami cuaca.
Mereka pun mencatat dampak pemanasan global dari perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Bukti ilmiah pun memperlihatkan perubahan iklim meningkatkan suhu global.
Sementara negara di seluruh dunia telah berjanji untuk mengurangi emisi guna menjaga kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat Celcius agar menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.
baca juga : Benarkah Terlalu Banyak Konsumsi Protein Berbahaya Bagi Tulang dan Ginjal? Ini Jawabannya
Dunia lebih panas sekitar 1,1 derajat Celcius dibandingkan periode sebelum Revolusi Industri pada 1750-1900, ketika manusia mulai menggunakan bahan bakar fosil dalam jumlah besar, dan melepaskan gas emisi ke atmosfer.
Suhu di Bumi pada tahun 2023 diperkirakan antara 1,08 derajat Celcius dan 1,32 derajat Celcius di atas rata-rata pra-industri atau sebelum Revolusi Industri.
Tahun terpanas sejak pencatatan dimulai pada 1850, terjadi pada tahun 2016 ketika ahli meteorologi mengatakan fenomena cuaca yang dikenal sebagai El Nino meningkatkan suhu global.
Namun tiga tahun ke belakang telah dipengaruhi oleh pola cuaca lain yang disebut La Nina, saat suhu laut yang lebih dingin dari rata-rata di Samudra Pasifik menurunkan suhu rata-rata global.
Pada tahun 2022 rekor suhu terpanas terpecahkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Inggris yang tercatat di atas 40 derajat Celcius.
Kebakaran hutan yang parah melanda sebagian Eropa dan Australia terkait dengan cuaca panas. Sedangkan cuaca di Pakistan serta India sangat terik karena suhunya mencapai 51 derajat Celcius.
Dalam serangkaian penelitian, para ilmuwan menyimpulkan bahwa peningkatan suhu ini kemungkinan terjadi karena perubahan iklim.
Naiknya suhu diperkirakan akan menyebabkan dampak buruk bagi manusia dan alam, di antaranya akan sering terjadi kekeringan dan penyakit yang diakibatkan cuaca panas.
Posted by : kamubelumtau
Comentarios