Marak Anak di Bawah Umur Main Roleplay, Waspadai Dampak Negatifnya
kamubelumtau.com - Permainan roleplay di media sosial belakangan menjadi trending topik. Hal ini bermula dari video viral seorang anak perempuan yang kedapatan bermain roleplay oleh sang ayah. Setelah ditelusuri lebih jauh, si anak ternyata melakukan roleplay yang tak 'pantas' untuk seusianya bersama orang-orang yang tidak dikenalnya.
Roleplay diambil dari kosa kata bahasa Inggris yang berarti 'bermain peran'. Menurut kamus Cambridge, roleplay adalah kegiatan berpura-pura menjadi karakter tertentu, dan berperilaku serta bereaksi seperti karakter tersebut.
Di sosial media, seperti TikTok, roleplay adalah permainan yang dilakukan dengan cara berpura-pura menjadi orang lain, baik itu kartun, selebritas, atau orang terkenal lainnya untuk memperoleh kesenangan. Mereka yang memainkan roleplay di sosial media disebut roleplayer yang artinya pemain roleplay.
Permainan ini sering tidak memiliki titik akhir. Roleplay dapat dimainkan selama berjam-jam, berhari-hari, bahkan bertahun-tahun dengan karakter yang berjejaring dengan orang lain untuk mengembangkan dunia virtual yang mungkin terasa lebih nyaman daripada dunia nyata.
Ciri khas dari roleplay adalah pemain mengadopsi persona untuk karakter yang dimainkan. Pemain dapat menulis kisah hidup karakter mereka, memilih penampilan khusus karakter, dan menggunakan berbagai macam ciri kepribadian.
Namun, persona baru ini dapat menjadi masalah bagi beberapa pemain. Seorang pemain yang merasa terisolasi atau tidak puas dengan kehidupan nyata mungkin lebih tertarik pada karakter dan teman-teman karakter tersebut. Pemain yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk roleplay meninggalkan pengembangan pribadi dan kehidupan sosial.
Posted by : kamubelumtau
Comments