Virgoun Ketahuan Selingkuh, dr Boyke Pernah Ingatkan Risiko Kesehatan Jika Suka Gonta Ganti Pasangan
kamubelumtau - Isu per selingkuhan Virgoun, vokalis Last Child kini membuat publik heboh.
Kebenaran soal isu per selingkuhan tersebut bahkan dibeberkan oleh istrinya, Inara Rusli.
Lewat unggahan Instagram Story miliknya, ibu tiga anak itu tidak segan-segan mengungkap jika suaminya ber selingkuh hingga suka jajan alias gonta-ganti pasangan.
Lantas sebenarnya, apakah ada dampak buruk jika seseorang suka ber selingkuh hingga gonta-ganti pasangan?
Seksolog dr Boyke ternyata sejak jauh hari sudah mengigatkan betapa banyak bahaya yang ditimbulkan jika seseorang suka gonta-ganti pasangan.
Bahaya tersebut meliputi bahaya kesehatan terutama menjadi pintu mudahnya orang tersebut terkena penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.
Jika anda termasuk orang yang suka selingkuh dan gonta-ganti pasangan, seksolog dr Boyke memberi peringatan agar anda rutin melakukan pemeriksaan setiap 6 bulan sekali.
Menurut dr Boyke, orang yang suka selingkuh dan gonta-ganti pasangan, rentan terkena berbagi penyakit menular seksual. Maka dari itu, untuk menghidari datangnya penyakit kelamin tersebut, sebaiknya jangan terlalu sering gonta ganti pasangan terutama untuk berhubungan intim.
Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Sonora FM, Rabu (26/4/2023), dr Boyke mengatakan, orang yang suka gonta ganti pasangan berisiko terkena penyakit menular seksual dan parahnya terkena HIV/AIDS.
Itu sebabnya, bagi yang suka gonta ganti pasangan harus rutin melakukan pemeriksaan atau tes HIV/AIDS bagi pelaku hubungan intim, terlebih jika berganti pasangan.
Tes ini penting, karena pada awal HIV/AIDS menyerang tidak ada gejala yang ditimbulkan.
"Di awal ketika masuk itu tidak ada gejala, terkadang benar-benar tidak ada gejala sama sekali, tergantung daya tahan tubuhnya," ujarnya.
"Baru sekitar 6 bulan, kita sebut itu sebagai fase jendela, mulailah yang namanya darah terdeteksi. Sebelum itu sama sekali belum terdeteksi," sebut dr Boyke.
Dr Boyke juga menegaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan tes atau pemeriksaan HIV/AIDS.
"Pemeriksaan HIV/AIDS sejak melakukan hubungan seks, biasanya dilakukan 3 bulan atau 6 bulan," kata dr Boyke.
"Jadi pemeriksaannya 6 bulan berulang-ulang, setiap 6 bulan minimal dilakukan pemeriksaan, sejak hubungan seks yang terakhir," lanjutnya.
Ketika seseorang berhubungan intim, maka 6 bulan setelahnya orang tersebut perlu melakukan pemeriksaan.
Jika sebelum 6 bulan sudah berhubungan intim lagi dengan orang yang berbeda, maka harus melakukan pemeriksaan untuk kedua kalinya setelah hubungan intim yang kedua.
"Tergantung dengan jumlah berhubungan seksnya, apalagi dengan berganti-ganti pasangan," ungkapnya.
"Setiap pasangan yang baru, harus melakukan checkup lagi, tapi jaraknya 3 sampai 6 bulan," kata dia.
dr Boyke mengaskan bahwa pentingnya melakukan pemeriksaan HIV/AIDS sebanyak melakukan hubungan intim, khususnya ketika adanya pergantian pasangan.
Posted by : kamubelumtau
Kommentare